PSSI batal bertemu dengan Menpora RI, Imam Nahrawi, di kantor Kemenpora RI, Jakarta, Senin (20/4) siang. Imam dikabarkan sedang berada di luar kota.
Meski begitu, kepada wartawan, ketua umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, kembali menyampaikan pendapatnya terkait sikap pembekuan PSSI yang diambil Menpora. Pada kesempatan itu, La Nyalla pun mengklaim kepengurusannya yang terpilih berdasarkan hasil Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya, 18 April 2015, telah disahkan oleh FIFA.
"PSSI hasil KLB di Surabaya pada 18 April itu sudah dinyatakan sah oleh FIFA. Semua dilakukan secara demokratis, transparan, fair play, semua sudah dilakukan seperti itu," ujarnya.
"Jadi kalau ada yang merasa ingin membentuk tim transisi, kemudian menjalankan kongres itu saya anggap perbuatan yang liar! Dan saya akan ajukan secara hukum. Negara kita negara hukum. Kalau semua bisa seenak-enaknya menyelenggarakan kongres yang sesuai keinginannya, ini akan menjadi ramai.
"Saya sudah mendapatkan ucapan selamat dari FIFA. Mereka tidak anggap (pembekuan) itu. Saya gak merasa ada pembekuan. Pembekuan itu adanya di Kemenpora saja. Tapi di FIFA sama sekali tidak ada. Jadi apa yg dilakukan Kemenpora saya katakan offside," tegasnya.
Di sisi lain, La Nyalla juga mengklaim KONI dan KOI menolak menjadi supervisi kompetisi Indonesia Super League, Divisi Utama, dan Liga Nusantara, sesuai yang diperintahkan Kemenpora.
"Maka dari itu saya akan datang ke mereka untuk pertegas kembali. Kemenpora telah melakukan abuse of power! Ini tidak boleh," imbuhnya.
tadi siang, PSSI sendiri masih berada di kantor KONI dan sedang bertemu dengan ketum KONI Pusat, Tono Suratman. Setelah itu, PSSI bakal melanjutkan safari mereka ke KOI, Kementerian Pengembangan Manusia dan Kebudayaan, serta Komisi X DPR RI.
0 komentar:
Posting Komentar