SK Pembekuan PSSI dicabut sebelum 12 mei 2016. Sudah satu tahun lamanya PSSI dibekukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora). Ada kemungkinan Pencabutan pembekuan PSSI akan dilakukan tak terlalu lama lagi.
Livebolaku (www.livebolaku.blogspot.com)
Kabar tentang pencabutan SK Pembekuan itu setelah adanya pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan perwakilan pemerintah Erick Thohir, bersama Ketua Tim Ad-Hoc, Agum Gumelar, di Zurich, pada Selasa (26/4) kemarin.
Rapat tersebut adalah untuk membahas solusi masalah sepakbola Indonesia agar terbebas dari sanksi sebelum FIFA menggelar Kongres pada 12 Mei di Meksiko.
Sebab, jika kondisi sepakbola Indonesia belum juga mengalami perbaikan, ada ketakutan bahwa FIFA akan memperpanjang sanksi untuk Indonesia dan hanya bisa dicabut pada Kongres selanjutnya, yakni Mei 2017.
Meski belum diketahui keputusan dari pertemuan tersebut, FIFA melalui situs resminya mengatakan bahwa mereka siap membantu mengembalikan kondisi sepakbola Indonesia seperti semula.
"Tujuan dari pertemuan di markas FIFA di Zurich, yaitu untuk membahas berbagai isu terkait situasi PSSI. (Pertemuan) mendalam dan diskusi sangat bermanfaat dan semua pihak punya keinginan tulus untuk menyelesaikan suspensi PSSI segera," demikian bunyi pernyataan FIFA dalam situs resminya.
"FIFA siap membantu PSSI dalam proses yang dimaksud sekaligus untuk membawa Indonesia kembali ke komunitas sepak bola internasional."
Di sisi lain, ada kabar yang gembira yang berhembus kencang bahwa pembekuan PSSI akan dicabut sebelum 12 Mei. Hal itu dilakukan untuk menghindari sanksi FIFA yang lebih panjang.
Kepala Bidang Komunikasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, tak menampik sudah ada arahan dari Presiden Jokowi untuk segera mencabut pembekuan PSSI sebelum Kongres di Meksiko sejak beberapa waktu lalu. Tapi, Gatot masih enggan menjelaskan lebih detail.
Gatot hanya menyebutkan niat pemerintah mengajukan PK (Peninjauan Kembali) terkait keputusan kasasi MA batal dilakukan.
"Kami akan menjalankannya. Saat ini arahnya adalah sudah ke pencabutan pembekuan. Kami mengacu kepada amanat presiden. Beliau mengatakan akan menyelesaikan masalah PSSI sebelum kongres FIFA di Meksiko," kata Gatot.
"Kami memang sempat mempertimbangkan PK. Namun yang namanya PK syaratnya berat dan itu tidak akan membatalkan keputusan MA," tambah Gatot.
Rapat tersebut adalah untuk membahas solusi masalah sepakbola Indonesia agar terbebas dari sanksi sebelum FIFA menggelar Kongres pada 12 Mei di Meksiko.
Sebab, jika kondisi sepakbola Indonesia belum juga mengalami perbaikan, ada ketakutan bahwa FIFA akan memperpanjang sanksi untuk Indonesia dan hanya bisa dicabut pada Kongres selanjutnya, yakni Mei 2017.
Meski belum diketahui keputusan dari pertemuan tersebut, FIFA melalui situs resminya mengatakan bahwa mereka siap membantu mengembalikan kondisi sepakbola Indonesia seperti semula.
"Tujuan dari pertemuan di markas FIFA di Zurich, yaitu untuk membahas berbagai isu terkait situasi PSSI. (Pertemuan) mendalam dan diskusi sangat bermanfaat dan semua pihak punya keinginan tulus untuk menyelesaikan suspensi PSSI segera," demikian bunyi pernyataan FIFA dalam situs resminya.
"FIFA siap membantu PSSI dalam proses yang dimaksud sekaligus untuk membawa Indonesia kembali ke komunitas sepak bola internasional."
Di sisi lain, ada kabar yang gembira yang berhembus kencang bahwa pembekuan PSSI akan dicabut sebelum 12 Mei. Hal itu dilakukan untuk menghindari sanksi FIFA yang lebih panjang.
Kepala Bidang Komunikasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, tak menampik sudah ada arahan dari Presiden Jokowi untuk segera mencabut pembekuan PSSI sebelum Kongres di Meksiko sejak beberapa waktu lalu. Tapi, Gatot masih enggan menjelaskan lebih detail.
Gatot hanya menyebutkan niat pemerintah mengajukan PK (Peninjauan Kembali) terkait keputusan kasasi MA batal dilakukan.
"Kami akan menjalankannya. Saat ini arahnya adalah sudah ke pencabutan pembekuan. Kami mengacu kepada amanat presiden. Beliau mengatakan akan menyelesaikan masalah PSSI sebelum kongres FIFA di Meksiko," kata Gatot.
"Kami memang sempat mempertimbangkan PK. Namun yang namanya PK syaratnya berat dan itu tidak akan membatalkan keputusan MA," tambah Gatot.
0 komentar:
Posting Komentar