Home » , » Pemerintah jangan terus intervensi sepakbola indonesia

Pemerintah jangan terus intervensi sepakbola indonesia


Mantan ketua hubungan luar negeri PSSI, Dali Tahir, mengecam tindakan pemerintah yang dianggap terlalu mengintervensi sepakbola Indonesia saat ini. Hal ini justru dianggap membebani aktifitas sepakbola di Indonesia.

Sebelumnya, BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) yang berada di bawah Kemenpora tidak merekomendasikan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya berlaga di kompetisi ISL musim ini. Keduanya dianggap tidak memenuhi persyaratan.

”Saya pernah menghubungi Menpora, meminta kepada pemerintah untuk ngobrol dan membicarakan semua permasalahan sepakbola. Namun, sampai sekarang belum terealisasi," katanya kepada wartawan, Kamis 2 April 2015.

"Yang ada, semakin hari, (pemerintah) malah semakin membebani sepakbola itu sendiri. Saya pikir sudah cukup, jangan terlalu mengintervensi sepakbola,” lanjutnya.

Sosok yang pernah menjadi satu-satunya wakil Indonesia di pengurus FIFA itu tak menyangkal jika sepakbola milik semua lapisan masyarakat Indonesia. Tapi, sepakbola juga punya kebiasaan, peraturan, dan aturan yang memiliki privacy tinggi.

”Secara keseluruhan, sepakbola adalah milik FIFA. FIFA sudah menekankan bahwa yang boleh mengatur segala gerak-gerik sepakbola bersama federasinya adalah FIFA,” katanya.

Yang paling membingungkan dan membuat dia aneh adalah permintaan pemerintah yang terbaru kepada semua cabang olahraga, termasuk sepakbola, untuk tidak melaksanakan Kongres PSSI yang sedianya akan dilaksanakan pada 18 April mendatang.

Jelas hal ini membuat dia yakin bahwa PSSI sedang diintervensi. Sepakbola Indonesia sedang diobok-obok oleh kepentingan di luar sepakbola.

”KLB PSSI itu sudah ditetapkan oleh anggota sejak lama, bahkan sepengetahuan FIFA. Jadi tidak bisa sembarangan menunda Kongres PSSI yang sudah ditetapkan. Ayolah pemerintah, yuk kita bangun sepakbola Indonesia ini dengan hati bersih demi membangun sepakbola,” ujarnya.

Terkait nama-nama calon ketua umum yang akan menjadi orang nomor satu di Indonesia, Dali mengaku banyak nama-nama kompeten yang layak mengisi pos sebagai ketua umum PSSI. Yang terpenting adalah, ketua umum yang baru harus benar-benar murni ingin membangun sepakbola tanpa kepentingan apapun, apalagi kepentingan politik.

”Semoga di pengurusan yang baru, semua elemen pengurus bisa bekerjasama dengan baik,” ujarnyaMantan ketua hubungan luar negeri PSSI, Dali Tahir, mengecam tindakan pemerintah yang dianggap terlalu mengintervensi sepakbola Indonesia saat ini. Hal ini justru dianggap membebani aktifitas sepakbola di Indonesia.

Sebelumnya, BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) yang berada di bawah Kemenpora tidak merekomendasikan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya berlaga di kompetisi ISL musim ini. Keduanya dianggap tidak memenuhi persyaratan.

”Saya pernah menghubungi Menpora, meminta kepada pemerintah untuk ngobrol dan membicarakan semua permasalahan sepakbola. Namun, sampai sekarang belum terealisasi," katanya kepada wartawan, Kamis 2 April 2015.


0 komentar:

Posting Komentar

Liga

ISL ( LIGA )

Cari Disini