Ketua umum PSSI periode 2015-2019, La Nyalla Mahmud Mattalitti, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terpengaruh dengan keputusan Kementrian Pemuda dan Olahraga yang menjatuhkan sanksi pembekuan untuk organisasi PSSI.
Seperti yang diketahui, Kemenpora mengeluarkan sanksi pembekuan itu karena menganggap PSSI telah mengabaikan tiga surat peringatan tertulis yang telah disampaikan sebelumnya. PSSI dinilai secara sah dan meyakinkan telah terbukti tidak mematuhi kebijakan Pemerintah melalui surat peringatan tersebut.
Namun, La Nyalla yang meraih kemenangan telak dalam pemilihan suara Ketum PSSI periode 2015-2019 menegaskan akan mengambil langkah hukum terkait hal tersebut.
"Saya tidak peduli terhadap putusan Menpora," ujar La Nyalla. "Keputusan ini (KLB) akan terus berjalan dan akan tetap mengikuti aturan hukum FIFA.
"Kita akan melakukan langkah hukum. Akan diproses tim hukum, kami akan mepelajarinya. Kita ikuti aturan hukum."
La Nyalla terpilih menang secara telak atas pesaingnya sebagai ketua umum PSSI periode 2015-2019 dalam voting yang berakhir sekitar satu jam lalu. Ia meraih total 94 suara, unggul telak dari Syarif Bastaman yang cuma punya 14 suara. Sisa kandidat seperti Subardi, Sarman, Muhammad Zein, dan Benhard Limbong sama sekali tidak mendapat suara.
Sementara itu, presiden Mitra Kukar, Endri Erawan, mengakui bahwa kabar pembekuan telah sampai kepada peserta Kongres Luar Biasa, tetapi ia masih belum bisa menanggapi lebih lanjut.
"Kami sudah dengar tentang itu tadi di dalam (ruangan voting). Tapi kami belum tahu akan bagaimana, karena sebagai anggota kami harus melanjutkan proses kongres ini," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar