Keinginan Menpora Imam Nahrawi agar ISL berjalan secepatnya, nampaknya sulit diwujudkan. Hal itu disampaikan CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono seusai acara pertemuan Kemenpora dengan 18 klub pada Senin 27 April, di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta.
Pria yang akrab disapa Jokdri itu menyatakan, dari sisi teknis jika liga kembali berjalan sebelum bulan Juni sulit diwujudkan. Hal itu karena berbenturan dengan jadwal training camp (TC) Tim Nasional Indonesia.
"Ini murni masalah teknis (soal kompetisi dimulai bulan Juni). Secara teoritis bisa mulai tanggal 9 Mei, tapi harus berhenti tanggal 14 Mei karena ada TC Tim Nasional. Tidak ideal dengan adanya jadwal pendek, setelah satu-dua pertandingan lalu libur cukup panjang sampai tanggal 16 Juni," ujar Jokdri kepada wartawan, Senin (27/4/2015).
"Lalu ada SEA Games mulai 29 Mei, kalau sampai final bermain sampai 11 Juni. Ada juga Pra-Piala Asia di periode tanggal 6-18 Juni. Jadi, secara teoritis kompetisi baru bisa mulai tanggal 19 Juni," terang Jokdri.
Menurutnya, kompetisi bisa saja berjalan secepatnya jika ada kesepakatan antara klub dan Timnas. Jadi, kompetisi bisa berjalan lebih cepat jika persiapan timnas tetap berjalan sambil klub juga setuju untuk melanjutkan kompetisi.
"Terlepas dari dinamika organisasi yang kita hadapi, kompetisi sulit untuk direncanakan dalam waktu yang secepat-cepatnya. Kecuali, klub dan Timnas bersepakat. Timnas biarkan TC, kompetisi biarkan bertanding," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar