Home » , » BOPI dianggap tidak independen

BOPI dianggap tidak independen



Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) akhirnya mengeluarkan keputusan terkait penyelenggaraan Liga Super Indonesia (ISL) musim ini. BOPI yang berada di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memutuskan kick off kompetisi kasta tertinggi Tanah Air ini pada 4 April 2015 sesuai jadwal terbaru yang dikeluarkan oleh PT Liga Indonesia.


Namun yang menjadi masalah adalah, dua tim legendaris, Arema Cronus dan Persebaya Surabaya, dianggap tidak layak tampil pada kompetisi ini. BOPI menilai, kedua tim ini masih berada di kategori C alias kelompok klub-klub yang dianggap tidak memenuhi persyaratan untuk tampil di ISL musim ini. 
Aremania berang dengan keputusan ini. Mereka menyerukan boikot terhadap Menpora, Imam Nahrawi dan BOPI. Pendukung fanatik Singo Edan itu kecewa dan menuding bahwa keputusan BOPI politis dan dilatarbelakangi 'dendam' para pengurus IPL atau Indonesian Premier League—kompetisi yang sempat bergulir saat PSSI tengah dilanda dualisme kepengurusan. "Itu mereka sudah ditumpangi berbagai kepentingan politik. Aremania tidak akan menggubris sikap mereka. Isinya BOPI itu orang-orang IPL semua," kata Ahmad Gozali, Aremania Koordinator Wilayah Klayatan, Kecamatan Sukun Kota Malang, Rabu 1 April 2015
 Tudingan yang sama juga sempat dilayangkan oleh Direktur Members & Development PSSI, Budi Setiawan jauh sebelum BOPI mengeluarkan keputusan mendepak Arema dari ISL. Saat itu, Budi menanggapi tudingan Menpora, Imam Nahrawi, terkait kisruh PSSI sebagai biang keladi kemunduran olahraga nasional yang sempat dilontarkannya saat berkunjung ke Madura.

"Kisruh PSSI sudah berlalu, penggunaan kata kisruh PSSI sudah tidak tepat. Justru kisruh ISL disebabkan oleh inisiasi Menpora yang mengakomodir kepentingan orang-orang lama. Siapa mereka? Pengelola LPI yang sudah terbukti tidak kompeten dalam mengelola kompetisi, setengah musim kompetisi berjalan dan tidak berlanjut. Hutang klub dimana-mana. Itu semua merusak tatanan sepakbola. Semua itu dilakukan mereka dalam waktu singkat,”katanya.

Lantas seperti apa sebenarnya kepengurusan BOPI dan tim verifikasinya? BOPI merupakan badan yang berada di bawah Kemenpora. Saat ini BOPI diketuai oleh punawirawan angkatan darat berpangkat Mayor Jenderal, Noor Aman.

Saat bertugas sebagai prajurit, Noor juga terlibat aktif di dunia politik dengan bergabung dengan Partai Demokrat. Bahkan, pada 2006 lalu, Noor pernah menjabat sebagai Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat.

Sementara itu posisi Sekjen BOPI dipegang oleh Heru Nugroho. Sebelumnya Heru adalah salah seorang staf ahli Menpora saat masih dijabat, Roy Suryo. Untuk posisi wakil ketua umum dan bendaraha BOPI, sampai saat ini masih kosong.

Sedangkan jabatan ketua 1 bidang pembinaan dipegang Sonny Teguh Laksono yang juga memiliki jabatan di struktural KOI era Rita Subowo.

Untuk posisi ketua 2 bidang Hukum dan Industri ditempati oleh Thobias Tubulau. Thobias merupakan salah satu staf di Kemenpora. Dia pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Bidang Industri dan Olahraga Kemenpora 2013 lalu. Dan ketua 3 bidang Pengawasan dan Pengendalian dipegang oleh Kolonel Cba. Imam Suroso yang juga sebagai ketua tim verifikasi.

Sejumlah nama yang masuk dalam skuad tim verifikasi BOPI ternyata bukanlah wajah baru bagi sepakbola Indonesia. Sebagian bahkan pernah menorehkan catatan buruk saat bertugas.

Sebut saja Llano Mahardika yang menjadi anggota tim verifikasi. Mantan pegawai PT Liga Indonesia ini memutuskan menyeberang ke PT Liga Prima Indonesia Sportindo atau LPIS saat dualisme organisasi PSSI terjadi 2 tahun lalu. Llano punya catatan buruk, yakni terlibat dalam kasus pemalsuan dokumen transfer Titus Bonai ke klub asal Thailand, BEC Tero Sasana.

Namun PT LPIS hanya mengganjar Llano dengan hukuman skorsing selama tiga bulan. Kala itu, PT LPIS punya alasan tersendiri menghukum ringan mantan CEO Persebaya 1927 tersebut.

LPI sendiri akhirnya bubar setelah diterpa berbagai masalah, termasuk tunggakan gaji pemain, jadwal pertandingan yang berantakan, hingga tak adanya dana untuk melanjutkan kompetisi.
 

Selain Llano, tim verifikasi juga dihuni oleh Eddie Elison yang pernah menjabat sebagai ketua komite media PSSI. Saat dualisme PSSI terjadi, Eddie adalah sosok yang dikenal vokal dalam mengkritisi setiap langkah yang diambil oleh Komite Penyelemat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang berseberangan dengan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin. Saat dualisme berakhir para pentolan KPSI kembali bergabung dengan PSSI, maka Eddie pun terdepak dari jabatannya.

Selain kedua nama ini, tim verifikasi yang pernah mendatangi PT Liga Indonesia juga menghadirkan sosok Fachri Sinaga. Fachri sebelumnya tercatat sebagai Direktur Marketing PSSI 2012-2013. Setelah Kongres Luar Biasa PSSI pada 17 Maret 2013 di mana kepengurusan berganti, Fachri terdepak dari PSSI dan muncul lagi sebagai anggota tim verifikasi BOPI.

Namun nama Fachri ternyata tidak tercatat dalam susunan tim verifikasi BOPI sesuai keputusan Menpora. Menurut ketua Tim Verifikasi BOPI, Iman Suroso, anggotanya hanya berjumlah 6 orang, yakni Llano Mahardika, Eddie Elison, Ruby Eka, Junaidi, Dedit Irawan, dan Eko Hari S. Sedangkan posisi sekretaris dipegang Maksum Zubaer dan bendahara adalah Bustiana.

Imam sendiri mengatakan bahwa keputusan mereka tidak merekomendasikan Arema dan Persebaya ke ISL sudah sesuai dengan data faktual. Dia juga bersedia digugat terkait keputusan itu.

"Keputusan itu berlaku pada semua tim mengacu pada verifikasi faktual. Kami akan menerima konsekuensi apapun yang akan dilayangkan oleh klub yang tidak mendapat rekomendasi," kata Noor Aman, Rabu, 1 April 2015.


Susunan Kepengurusan BOPI:

Ketua : Noor Aman
Wakil Ketua Umum: -
Bendahara: -
Sekjen: Heru Nugroho
Ketua 1 Bidang Pembinaan: Sonny Teguh Trilaksono
Ketua 2 Bidang Hukum dan Industri: Thobias Tubulau
Ketua 3 Bidang Pengawasan dan Pengendalian

Susunan Tim Verifikasi BOPI

Ketua : Imam Suroso
Sekretaris: Maksum Zubaer
Anggota: Eddie Elison, Ruby Eka, Llano Mahardika, Junaidi, Dedit Irawan, dan Eko Hari Subowo
Tim Pengarah: Heru Nugroho, Thobias, Oka Mahendra
 
sumber. vivabola


0 komentar:

Posting Komentar

Liga

ISL ( LIGA )

Cari Disini