Arema Cronus akhirnya melunak terhadap keputusan BOPI dan Kemenpora. Rekonsialisasi atau islah akan dilakukan atas lahirnya dualisme klub berjuluk "Singo Edan" itu.Andi Darussalam Tabusala hadir sebagai penyeru rekonsialisasi dengan rencana mempertemukan seluruh pihak yang terkait dengan Arema, baik mereka yang duduk di Yayasan, pemegang saham, serta orang-orang pernah memberikan perhatian kepada Arema.
"Kami berterima kasih kepada BOPI dan Kemenpora, karena memberikan kesempatan bagi kami (Arema) untuk memperbaiki diri, baik organisasi maupun pengelolaan klub," kata Andi ketika menggelar jumpa pers di kantor Arema, kota Malang, Selasa (7/4/2015).
Menurut dia, keputusan BOPI dan Kemenpora bisa mendorong arema ke arah profesional klub sepakbola, termasuk soal taat pajak dan legalitas perusahaan.
"Tapi untuk menuju ke sana memang dibutuhkan waktu dan proses," ucap pria yang pernah menjabat sebagai ketua Badan Liga Indonesia di era ketua umum PSSI, Nurdin Halid, itu.
CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, bahkan memuji BOPI dan Kemenpora. Sebab, kata dia, kejadian ini dianggapnya menjadi tonggak momentum untuk membangun kembali tali silaturahmi yang sempat renggang, bukan karena keterpihakan yang berbeda, melainkan kesibukan dari para pihak yang terlibat di dalam Arema.
"Dengan begini kita bisa menjalin silaturahmi. Yayasan, pemegang saham duduk satu meja untuk menyelesaikan masalah," sebut Iwan.
Keduanya mengklaim dengan tenggat waktu 10 hari sangat cukup jika semua pihak sudah sepakat menyelesaikan polemik internal. "Sehari pun bisa selesai, karena semua sudah saling ketemu dan berbicara," tegas Andi.
Nantinya, lanjut Andi, akan digelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa.
"Pak Nirwan Bakrie, Pak Nur sebagai Ketua Yayasan, dan juga Pak Iwan KT yang selama ini memiliki jasa besar terhadap Arema. Semua kumpul membahas konsep baru struktur organisasi," sambungnya.
"Kita harus kembali ke titik nol, di mana kepengurusan yayasan tahun 2009 ditambah pemegang saham," jelas Andi, yang pada kesempatan tersebut juga mengulas sejarah Arema dan pergantian kepemilikannya
0 komentar:
Posting Komentar