Anggota DPR RI, Tantowi Yahya menyesalkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang memutuskan untuk membekukan PSSI.
Menurutnya, sepakbola harus dilihat bukan sekedar olahraga, tetapi harus dilhat sebagai sarana pemersatu bangsa.
Masyarakat Papua akan membara jika indonesia di sanksi FIFA dan persipura tidak bisa melanjutkan kiprahnya di AFC CUP. Karena bagi masyarakat Papua, sepakbola bukan hanya hiburan semata, melainkan sudah menjadi semacam Agama di papua.
"Apa yang akan terjadi bila Persipura dan Persib yang tengah on fire di AFC Cup harus terhenti langkahnya, bukan karena kalah bertanding, tetapi dilarang FIFA. Masyarakat Papua dan Jawa Barat tentu akan marah kepada Menpora Imam Nahrawi," kata Tantowi di Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Politikus Golkar ini menambahkan, posisi Persipura di mata rakyat Papua bukanlah sekedar klub biasa. Persipura merupakan ikon kultural daerah. "Papua ya Persipura, Persipura ya Papua," ucapnya.
Menurutnya, bila sanksi FIFA benar-benar turun kepada sepakbola Indonesia, maka hal tersebut berpotensi menjadi hambatan dalam stabilitas di Papua.
"Kita tahu di Papua saat ini masih ada tantangan dan gangguan keamanan. Saya berharap di tengah situasi yang seperti ini pemerintah tidak menyulut potensi gangguan yang lebih besar seperti bila Persipura tak bisa bertanding di AFC Cup," bebernya.
Oleh karena itu, Tantowi memberi solusi bahwa Kemenpora dan PSSI harus duduk bersama dan mencari jalan yang terbaik. "Hanya itu yang bisa dilakukan, karena bila konflik semakin tajam, sepakbola yang akan mati, bukan Kemenpora dan PSSI. Jangan sampai kebijakan diambil karena anti dengan orang tertentu, itu bahaya sekali,"
0 komentar:
Posting Komentar