Polda Jawa Timur memastikan tidak mengeluarkan izin bagi pertandingan ISL/QNB League akhir pekan ini. Jika ada yang memaksa menggelar pertandingan, polisi akan membubarkan paksa.
"Saya sudah membuat imbauan kepada seluruh kapolres agar tidak memberikan izin," ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf kepada wartawan usai salat Jumat di masjid Nurul Huda komplek mapolda, Jalan A Yani, Surabaya, Jumat (24/4/2015).
Ia menerangkan, pagi tadi Kapolres Malang menghadap dirinya dan menyampaikan rencana jadwal pertandingan sepakbola di Malang. Kapolda menegaskan, bahwa tidak ada izin pertandingan.
"Saya sudah mendapat surat resmi tembusan dari Menpora kepada Kapolri untuk tidak memberikan izin. Tentunya saya sebagai aparat negara, mengamankan kebijakan pemerintah supaya ada kepastian hukum," tuturnya.
Mantan Wakabareskrim ini menambahkan, apabila keputusan (dari Menpora) itu keliru, maka juga harus ditempuh melalui jalur hukum.
"Kalau nanti ada yang keberatan dan sebagainya itu ditempuh jalur hukum. Saya tetap mengamankan kebijakan pemerintah apapun bentuknya supaya negara ini tertib dan ada kepastian hukum," jelasnya.
Ketika ditanya lebih lanjut, apabila panitia penyelenggara pertandingan tetap menggelar pertandingan, Kapolda juga mengimbau untuk membubarkan dan akan meminta pertanggungjawaban ke panpel jika terjadi kericuhan.
"Praktek di lapangan harus dilaksanakan. Jadi tidak ada kompromi harus dilaksanakan. Negara ini negara hukum. Kebijakan pemerintah harus ditaati. Kalau toh misalnya ada keputusan yang keliru ada jalur hukumnya," tuturnya.
"Kita tidak memberikan izin. Kita mengimbau kepada mereka untuk bubar untuk menghentikan supaya tertib. Kalau ada ribut saya tetap meminta pertanggungjawaban kepada orang yang menyelenggarakan," tandasnya.
Anas juga menambahkan, izin yang tidak dikeluarkan pihaknya tak cuma untuk pertandingan liga (ISL/QNB League), tapi semua pertandingan yang di bawah agenda PSSI.
0 komentar:
Posting Komentar