PSSI, PT Liga Indonesia, dan 18 klub ISL 2015 menggelar pertemuan di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (26/4). Pertemuan itu digelar untuk konsolidasi jelang melakukan rapat dengan Kemenpora di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (27/4) esok.
"Kami berkumpul di sini untuk konsolidasi agar di pertemuan besok, kami kompak menyuarakan keinginan kami kepada Menpora. Kami ingin Menpora itu menjelaskan kepada kami kenapa kompetisi dihentikan," kata Aidil Fitri, general manager Pusamania Borneo FC, seperti dikutip laman PT Liga.
Aidil menambahkan, seluruh klub menginginkan pada rapat besok bisa langsung berhadapan dengan Menpora, Imam Nahrawi. "Beliau jangan sampai diwakilkan. Per bulan kami mengeluarkan rata-rata Rp1 miliar. Yang kami heran, kita ini jalankan kompetisi tanpa memakai uang APBD lho," tuturnya.
"Sampai hari ini, kami sudah rugi sekitar Rp5-6 miliar. Jika kompetisi tidak berlangsung, apa Menpora mau mengganti kerugian yang kami terima?" timpal Gede Widiade, CEO Persebaya Surabaya.
Sementara itu, manajer tim Persiram Raja Ampat, Henry Wairara, meminta pihak Kepolisian untuk segera mencabut larangan terhadap kompetisi dan tidak terpengaruh dalam masalah yang terjadi antara PSSI dan Kemenpora. "Saat ini kami tetap solid dengan 18 klub. Arema dan Persebaya juga bagian dari keluarga kami. Kami akan tetap berdiri bersama dalam menyelesaikan masalah ini," tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar