MALANG - Tidak turunnya rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) hingga polemik legalitas Arema Cronus, menggugah kesadaran berbagai pihak, termasuk manajemen. Kini Arema Cronus menggagas persatuan seperti sebelum adanya konflik.
Manajemen Arema Cronus yang dipimpin CEO Iwan Budianto telah menemui sejumlah pihak yang terkait dengan Arema Indonesia. Pertemuan tersebut demi mengurai konflik internal yang pernah memecah Arema Indonesia menjadi dua, yakni Arema IPL dan Arema ISL.
Pihak yang ditemuinya antara lain Andi Darussalam Tabusala (eks Ketua Badan Liga Indonesia), Darjoto Setiawan (ek Penasehat Yayasan Arema), serta Satrija Budi Wibawa (eks Sekretaris Yayasan Arema), serta Gunadi Handoko (eks Direktur Utama PT Arema Indonesia).
"Selain itu juga melibatkan HM Nur yang saat itu masuk dalam yayasan Arema. Kami berupaya meletakkan ego, gengsi, perselisihan dan sebagainya untuk berkomitmen pada eksistensi Arema ke depannya. Pastinya nanti ada pertemuan lanjutan, mungkin awal pekan depan," kata CEO Arema Cronus Iwan Budianto.
Dilanjutkannya, semua pihak yang sempat terlibat masalah internal setelah peralihan pengelolaan dari PT Bentoel Prima ke konsorsium pada 2009 bakal dilibatkan. Setelah pertemuan awal, menurut Iwan semua pihak memiliki komitmen yang sama, yakni meluruskan persoalan di Singo Edan.
"Saya melihat ada antusiasme dari semua pihak dan ingin mengurai persoalan yang selama ini masih ada di Arema. Saya mewakili manajemen sangat gembira dengan perkembangan ini dan semoga ini menjadi awal yang bagus bagi Arema dan Aremania," urai Iwan.
Rencana islah para tokoh pengurus Arema juga dibenarkan Rendra Kresna, Presiden Kehormatan Arema Cronus sekaligus Bupati Malang. Menurut dia, sudah ada pertemuan di Jakarta yang membahas soal penyatuan kembali pengurus Arema yang sempat terpecah.
Sebagai konsep awal, rencananya kepengurusan akan dikembalikan ke Arema Indonesia setelah peralihan dari PT Bentoel Prima. Saat itu ada nama seperti HM Nur (ketua yayasan), Mudjiono Moejito (sekretaris yayasan), Rendra Kresna (bendahara), serta Bambang Winarno (pengawas yayasan).
Sementara itu di jajaran pembina ada Darjoto Setiawan (PT Bentoel Prima), Iwan Kurniawan (bos PT Anugerah Citra Abadi), danAndi Darussalam Tabusalla (eks Ketua Badan Liga Indonesia). Namun belum bisa dipastikan apakah nanti formatnya persis seperti itu.
"Secepatnya akan ada pembicaraan lagi dengan semua pihak. Tujuannya jelas, hanya ada satu Arema Indonesia dan tak akan ada lagi istilah Arema ISL dan Arema IPL. Saya optimistis semuanya memiliki komitmen demi Arema," ujar Rendra Kresna.
Mantan Sekretaris Arema Indonesia Satrija Budi Wibawa membenarkan telah ada pertemuan antara tokoh-tokoh Arema Indonesia di Jakarta. "Intinya kami semua ingin meluruskan dan menata ulang, agar Arema tetap eksis di sepak bola Indonesia," sebut Satrija.
Walau mengaku tak memahami awal muasal konflik di Arema setelah dilepas Bentoel, namun Satrija tak menutup mata adanya perbedaan paham soal kepengurusan dan legalitas Arema selama ini. "Jadi ini yang harus diperjuangkan," sebut pria yang akrab disapa SBW ini.
Rencana rujuknya pengurus Arema Indonesia ini sudah pasti menjadi kabar segar bagi Aremania. Jika rencana tersebut berjalan sesuai tujuan, maka bakal mengikis friksi-friksi yang terjadi di jajaran manajemen maupun supporter Aremania sejak dualisme klub
Manajemen Arema Cronus yang dipimpin CEO Iwan Budianto telah menemui sejumlah pihak yang terkait dengan Arema Indonesia. Pertemuan tersebut demi mengurai konflik internal yang pernah memecah Arema Indonesia menjadi dua, yakni Arema IPL dan Arema ISL.
Pihak yang ditemuinya antara lain Andi Darussalam Tabusala (eks Ketua Badan Liga Indonesia), Darjoto Setiawan (ek Penasehat Yayasan Arema), serta Satrija Budi Wibawa (eks Sekretaris Yayasan Arema), serta Gunadi Handoko (eks Direktur Utama PT Arema Indonesia).
"Selain itu juga melibatkan HM Nur yang saat itu masuk dalam yayasan Arema. Kami berupaya meletakkan ego, gengsi, perselisihan dan sebagainya untuk berkomitmen pada eksistensi Arema ke depannya. Pastinya nanti ada pertemuan lanjutan, mungkin awal pekan depan," kata CEO Arema Cronus Iwan Budianto.
Dilanjutkannya, semua pihak yang sempat terlibat masalah internal setelah peralihan pengelolaan dari PT Bentoel Prima ke konsorsium pada 2009 bakal dilibatkan. Setelah pertemuan awal, menurut Iwan semua pihak memiliki komitmen yang sama, yakni meluruskan persoalan di Singo Edan.
"Saya melihat ada antusiasme dari semua pihak dan ingin mengurai persoalan yang selama ini masih ada di Arema. Saya mewakili manajemen sangat gembira dengan perkembangan ini dan semoga ini menjadi awal yang bagus bagi Arema dan Aremania," urai Iwan.
Rencana islah para tokoh pengurus Arema juga dibenarkan Rendra Kresna, Presiden Kehormatan Arema Cronus sekaligus Bupati Malang. Menurut dia, sudah ada pertemuan di Jakarta yang membahas soal penyatuan kembali pengurus Arema yang sempat terpecah.
Sebagai konsep awal, rencananya kepengurusan akan dikembalikan ke Arema Indonesia setelah peralihan dari PT Bentoel Prima. Saat itu ada nama seperti HM Nur (ketua yayasan), Mudjiono Moejito (sekretaris yayasan), Rendra Kresna (bendahara), serta Bambang Winarno (pengawas yayasan).
Sementara itu di jajaran pembina ada Darjoto Setiawan (PT Bentoel Prima), Iwan Kurniawan (bos PT Anugerah Citra Abadi), danAndi Darussalam Tabusalla (eks Ketua Badan Liga Indonesia). Namun belum bisa dipastikan apakah nanti formatnya persis seperti itu.
"Secepatnya akan ada pembicaraan lagi dengan semua pihak. Tujuannya jelas, hanya ada satu Arema Indonesia dan tak akan ada lagi istilah Arema ISL dan Arema IPL. Saya optimistis semuanya memiliki komitmen demi Arema," ujar Rendra Kresna.
Mantan Sekretaris Arema Indonesia Satrija Budi Wibawa membenarkan telah ada pertemuan antara tokoh-tokoh Arema Indonesia di Jakarta. "Intinya kami semua ingin meluruskan dan menata ulang, agar Arema tetap eksis di sepak bola Indonesia," sebut Satrija.
Walau mengaku tak memahami awal muasal konflik di Arema setelah dilepas Bentoel, namun Satrija tak menutup mata adanya perbedaan paham soal kepengurusan dan legalitas Arema selama ini. "Jadi ini yang harus diperjuangkan," sebut pria yang akrab disapa SBW ini.
Rencana rujuknya pengurus Arema Indonesia ini sudah pasti menjadi kabar segar bagi Aremania. Jika rencana tersebut berjalan sesuai tujuan, maka bakal mengikis friksi-friksi yang terjadi di jajaran manajemen maupun supporter Aremania sejak dualisme klub
sumbr:okezone
0 komentar:
Posting Komentar