Pendukung dari Bhayangkara SU mendapat jatah tiket sebanyak 2.250 lembar oleh panpel Arema. Padahal selama ini, jika kedua tim bertemu di Malang, suporter dari Surabaya tidak boleh datang. Begitu juga sebaliknya.
Tetapi, setelah Surabaya United merger dengan PS Polri, suporter PS Polri, yang dikenal dengan nama Bhara Mania, ikut memberikan dukungan kepada Bhayangkara SU.
"Jatah tiket untuk tim lawan itu kan untuk Bhara Mania, bukan untuk Bonek. Jumlah tiketnya sesuai regulasi, lima persen dari total tiket yang dicetak," kata Awang, Aremania korwil Kanjuruhan.
Aremania pun membuka tangan dengan kehadiran Baramania. Di sisi lain, Aremania juga menaruh waspada.
"Semoga tidak ada oknum suporter dari Surabaya yang menyusupi Bhara Mania karena kami takut ada penyusup dan berbuat onar sehingga Arema bisa dikenai sanksi lagi," lanjutnya.
Seperti yang diberitakan Livebolaku, Pada laga pertama melawan Persiba Balikpapan (1/5/2016), Singo Edan dikenai sanksi komdis ISC karena adanya flare yang dinyalakan dalam stadion. Meski Aremania menyalakannya usai pertandingan, tetap saja denda 10 juta rupiah dijatuhkan kepada panpel Singo Edan.
"Jadi, di pertandingan nanti panpel harus lebih ketat melakukan penjagaan di pintu masuk. Jangan sampai ada yang lolos lagi. Termasuk oknum suporter Surabaya yang bisa saja datang untuk berbuat onar. Salah satu indikasinya mereka membawa benda-benda berbahaya," ungkap Awang.
Selama ini suporter Aremania dan Bonekmania kerap bersitegang. Terakhir, Bonekmania melakukan sweeping di Tol Suramadu untuk menghadang aremania yang hendak memberikan dukungan kepada Arema saat bertanding di Stadion Gelora Bangkalan, Madura (6/5/2016).
Namun, Aremania tidak ingin membalas aksi sweeping itu. Mereka hanya meminta kelompok suporter dari Surabaya, Bonekmania atau Aligatormania, tidak datang ke Stadion Kanjuruhan.
0 komentar:
Posting Komentar